Kamis, 30 Agustus 2007

AL - QURAN ANTARA CITA - CITA DAN REALITA

- Cita - Cita ( Dambaan )
Perjuangan Rasulullah SAW dalam waktu 23 tahun telah merubah 1/3 dunia, berkat pertolongan Allah SWT, juga peran para sahabat yang disebutkan pada Q.S Attaubat 9 : 100 " Orang - orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama ( masuk Islam ) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang - orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga - surga yang mengalir sungai - sungai didalamnya selama - lamanya. mereka kekal di dalamnya. itulah kemenangan yang besar ".
Yang harus jadi cita - cita dambaan kita, meniru shahabat Muhajirin dan anshar dalam mensikapi Al-Quran,seperti dijelaskan oleh Sayid Qutub pada Kitab Ma'alimfiththariq,yaitu :
  1. Al-Quran sebagai bacaan pertama dan utama para sahabat.
  2. Referensi mereka dalam berkata, bersikap dan bertindak adalah Al-Quran.
  3. Al-Quran dijadikan hafalan keseharian mereka.
  4. Bila ada kelakuan shahabat yang bertentangan dengan ayat Al-Quran yang diturunkan, mereka segera merubah kelakuannya agar cocok dengan ayat Al-Quran,seperti kasus haramnya khamar QS.Almaidah 5:90 " Hai orang - orang yang beriman,sesungguhnya ( meminum ) khamar, berjudi,(berkorban untuk) berhala,mengundi nasib dengan panah adalah termasuk perbuatan syaitan. maka jauhilah perbuatan - perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan." Dan perintah para wanita untuk memakai alkhumur ( kerudung yang menutup kepala, leher dan dada ) Q.S. An-Nuur 24 : 31 " Katakanlah kepada wanita yang beriman:" Hendaklah mereka menahan pandangannya,dan kemaluannya,dan janganlah mereka menampakan perhiasannya,kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya,dan janganlah menampakan perhiasannya kecuali kepada suami mereka,atau ayah mereka,atau ayah suami mereka,atau putera putra mereka,atau putera - putera suami mereka,atau saudara - saudara laki - laki mereka,atau putera - putera saudara lelaki mereka,atau putera - putera saudara perempuan mereka,atau wanita - wanita islam,atau budak - budak yang mereka miliki,atau pelayan - pelayan lelaki yang tidak mempunyai keinginnan(terhadap wanita) atau anak - anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah.Hai orang - orang yang beriman supaya kamu beruntung."
  5. Bila kelakuan salahnya dikoreksi dengan ayat Al-Quran serta merta mengakui dan merubah kesalahannya, seperti sikap Umar bin Khattab RA ditegor seorang wanita dalam kasus pengembalian mahar ( maskawin ) dengan Q.S.An-Nisaa 4 : 20dan 21 " Dan jika kamu ingin mengganti istrimu dengan istri yang lain[280], sedang kamu telah memberikan kepada seseorang diantara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali dari padanya barang sedikitpun. Apaah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan ( menanggung ) dosa yang nyata.dan bagaimana kamu akan mengabilnya kembali,padahal sebagian kamu telah bergaul ( bercampur ) dengan yang lain sebagai suami - istri. Dan mereka ( istri - istrimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat.[280] maksudnya ialah : menceraikan istri yang tidak disenangi dan kawin dengan istri yang baru. sekalipun ia menceraikan istri yang lama itu bukan tujuan untuk kawin, namun meminta kembali pemberian - pemberian itu tidak dibolehkan."

- Realita ( Kenyataan )

Ramalan Rasulullah SAW tentang nasib Al-Quran di akhir zaman yang diabadikan Allah pada Q.S. Alfurqan 25 : 30 Berkatalah Rasul :" Ya Tuhanku,sesungguhnya kaumku menjadikan Al-quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan".Tidak diacuhkan sebagai tarjamah kalimat mahjuran, bisa diartikan menjauhi .

Realita saat ini ada 6 kenyataan Umat Islam menjauhi Al-Quran, berupa:

  1. Tidak mampu membacanya,atau bisa baca tetapi tidak mau membacanya setiap hari.
  2. Tidak mampu menuliskan huruf Al-Quran.
  3. Tidak mau menghafal ayat - ayat Al-Quran sekalipun yang biasa dibaca dalam shalat.
  4. Tidak mau mendengarkan lantunan ayat - ayat suci Al-Quran.
  5. Tidak bisa dan tidak mau menterjemahkan serta memahami kandungan maknanya.
  6. Tidak mau melaksanakan aturan hukumnya, baik dalam kehidupan pribadi dan keluarga apalagi dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.

Pribahasa menyebutkan: bahasa adalah budaya bangsa. Bila orang Indonesia tidak berbahasa Indonesia dengan baik, dimungkinkan kelekuannya-pun tidak akan jauh berbeda.

Seperti itu pula,bila Umat Islam Indonesia yang konon mengklaim berjumlah 90% ( sembilan puluh procent ),berapa persenkah dari jumlah tersebut yang memiliki kemampuan di bidang Al-Quran,dengan urutan perhitungan sebagai berikut :

  1. Berapa % yang bisa membaca Al-Quran dan mau membacanya setiap hari ?
  2. Berapa % yang bisa mengartikan dan memahami kandungan makna Al-Quran ?
  3. Berapa % yang mau mengamalkan dan memperjuangkan hukum Al-Quran ?

Demikianlah mari kita renungkan bersama dan kita perjuangkan dan mari kita amalkan semua semoga Allah SWT mengabulakn apa yang kita cita - citakan,Amin.....amin ya Robbil Alamin.

sumber : H.E.Khaerul Yunus ketua LPPQ

Jumat, 24 Agustus 2007

KERINDUAN

Kerinduan adalah kalimat yang terasa dingin bila kita ucapkan, dan terasa panas bila kita menahan akan kerinduan itu sendiri. kerinduan banyak mengandung makna, dan kata rindu akan luas untuk dijabarkan dalam kalimat kalimat yang indah, ambil contoh bila kita pergi terlalu lama untuk meninggalkan rumah, dalam hati kita akan merasa rindu untuk berkumpul bersama keluarga kan? tapi bagi kita yang paling rindu adalah menghadap yang Maha Kuasa contoh kita Sholat, Puasa dll kita kan selalu merindukan akan kedatangan waktu tersebut.Maka orang bijak akan selalu mengingat akan kerinduan itu sendiri seperti yang pernah di ucapkan orang - orang yaitu Bila kita sedang merasakan perasaan Rindu terhadap siapapun maka berbuatlah dan datanglah ketempat yang kita rindu, jangan ditahan terlalu lama nanti malah menjadi beban dalam hidupmu. dan kerinduan akan menyiksa perasaan mu.